membiarkan pikirku menari sesukanya

6 Thinking Hats

Image

Baru saja menonton sebuah segmen di 811 Show, tentang 6 Thinking Hats. Metode yang sudah lama ada, tapi baru tahun lalu masuk ke Indonesia. Sehabis nonton dan mendengarkan penjelasan dari pengajarnya, gw pun meng-googling tentang metode ini.

Hasilnya, gw semakin tertarik dengan metode ini. Maksud dari 6 Thinking Hats adalah penggunaan enam buah topi dengan warna dan fokus sudut pandang yang berbeda. Keenam warna tersebut adalah Putih, Merah, Hitam, Kuning, Hijau, dan Biru. Semua simbol warna ini merupakan representasi dari bagaimana manusia berpikir dalam menghadapi segala sesuatu. Anak diajarkan tentang struktur berpikir yang baik.

1. Topi putih melambangkan informasi. Segala bentuk data, fakta, grafik.

2. Topi merah melambangkan perasaan, intuisi, firasat, naluri. Apa yang terjadi di otak kita pada 2-3 detik pertama.

3. Topi hitam melambangkan kewaspadaan, yaitu mengenai risiko, sisi negatif, kelemahan.

4. Kebalikan dari topi hitam adalah topi kuning, yang melambangkan optimisme, seperti manfaat, keuntungan, kelebihan.

5. Topi hijau melambangkan kreatif, imajinasi,  inovasi, solusi, out of the box.

6. Topi yang terakhir adalah topi biru, yang merupakan proses, keputusanthink big and wise, kontrol.

Dalam memecahkan masalah, keenam topi ini digunakan seluruhnya secara bergantian. Hanya boleh menggunakan satu warna dalam satu waktu. Agar fokus terhadap cara berpikir setiap warna.

Yang berhasil gw kumpulkan dari beberapa bacaan dan dari perpektif sendiri (tetep), setiap menghadapi masalah, langkah pertama adalah menggunakan topi merah untuk mengenali reaksi pertama anak apa, perasaan atau intuisi pada 2-3 detik pertama. Ini sering kali diabaikan, dan penting bagi anak untuk mengakses dan mengenali reaksi pertama mereka. Setelah itu mengumpulkan data, fakta, segala bentuk informasi dengan menggunakan topi putih. Setelah selesai, topi diganti dengan topi hitam, supaya anak mengetahui risiko yang akan dihadapi apa saja. Setelah selesai menemukan risiko yang mungkin terjadi, berganti dengan topi kuning. Jangan sampai anak menjadi terlalu pesimis, topi kuning punya andil dalam menyeimbangkannya. Gunakan topi kuning untuk mengetahui manfaat, semua sisi positif. Setelah itu mulai berpikir kreatif dalam pemecahannya dengan menggunakan topi hijau. Setelah semuanya rampungm gunakan topi biru dalam pengambilan keputusan.

Selain menyenangkan, ada banyak hal yang bisa didapatkan dari metode ini. Yang pertama anak mengenal warna (please.. hahaha). Belajar mengenai fokus, karena anak akan fokus terhadap value pada masing-masing topi. Anak belajar berpikir dari segala sisi sebelum mengambil keputusan, dan anak belajar mengambil keputusannya sendiri dari hasil proses berpikir yang mandiri.

Metode ini bukan hanya untuk anak-anak, bisa juga diterapkan pada orang dewasa. Hanya saja, akan lebih baik jika diperkenalkan sedini mungkin. Dan menarik bagi orang tua mempelajari metode ini dengan baik.. Metode ini baiknya memang diajarkan oleh ahlinya, yaitu tenaga pengajar profesional, namun ada baiknya jika bisa berlanjut di rumah. Tidak berhenti saat bel pulang berbunyi.

Ini hanya salah 1 metode baru, masih banyak metode dalam mendidik tumbuh kembang anak. Dipikir-pikir, menjadi orang tua di zaman sekarang, tidak boleh malas mencari informasi dan metode-metode baru dalam pendidikan anak. Karena informasi yang tersedia sangat mudah diakses. Bukankah pendidikan yang terbaik adalah dari rumah. Karena kalau orang tua bisa menggunakan metode terbaik untuk anaknya, akan dihasilkan individu-individu yang unggul dan luar biasa (topi kuning. Hehe)..

Leave a comment