membiarkan pikirku menari sesukanya

Belajar Paham

Image

Sadar ga sadar, kita sering sekali menyamakan diri kita sama orang lain. Padahal, makin ke sini makin banyak yang membuat gw sadar bahwa setiap orang itu berbeda. Pengalamannya berbeda, kulturnya berbeda, cara dibesarkan oleh orang tuanya berbeda. Semua ini membuat perlakuan kita ke 1 orang dan orang lainnya ga bisa disamakan.

Dulu, gw pernah punya pengalaman yang cukup berkesan, mengajarkan gw tentang betapa berbedanya kita dan orang lain. Gw pernah bermasalah karena ketidakmampuan dalam berbasa-basi. Gw orang yang sangat tidak suka dibasa-basiin, dan somehow otak gw berpikir bahwa basa-basi itu ga penting banget. Gw sama sekali tidak mempelajari seninya.

Sampai gw harus berhadapan dengan orang yang sangat butuh dibasa-basiin dan gw mati kutu. Ternyata hal yang kita anggap ga penting, bisa jadi sangat penting untuk orang lain. Lagi-lagi, orang lain ga sama dengan kita..

Sering terjadi salah kaprah juga dalam memotivasi. Sering kali kita mencoba memotivasi orang yang kita sayang, tapi approach nya dengan cara kita. Hasilnya ga nyambung.. banyak orang yang merasa termotivasi kalau disepelein, disindir, ditantangin. Mungkin kita juga begitu. Akhirnya kita memberi perlakuan ini untuk orang yang kita sayang dengan harapan dia akan termotivasi.

Kenyataannya, tidak semua orang mempan menggunakan bahasa itu. Ada orang yang semakin down dengan perlakuan ini. Justru membutuhkan motivasi dengan pengertian, kata-kata yang menyemangati, rasa percaya orang sekitar, dan lain sebagainya.

Bayangkan, niat baik ketika dilakukan dengan cara yang tidak tepat karena tidak mau tau bahasa orang lain, bisa membuahkan hasil yang sangat buruk..

Ada lagi ilmu yang gw dapat saat mengikuti seminar nikah (gw belum pernah nikah, tapi gw sangat recommend semua orang untuk mencari ilmunya sedini mungkin)

Di seminar ini dibahas tentang bagaimana pasangan suami istri bisa sangat ga nyambung selama pernikahan yang mereka jalani. Istri bisa ngerasa sudah menjadi istri yang baik, sedangkan suami merasa tidak mendapat apa yang dia butuhkan, atau sebaliknya.

Bahasa sayang setiap orang itu berbeda-beda.. ada yang merasa disayang dengan:

DilayaniDiberi kata-kata pujianQuality timeHadiah atau surprise Sentuhan secara fisik

Bayangkan kalau istri udah masak di dapur mulai dari makan pagi, siang, malam, beberes rumah sampe rumahnya kinclong. Ternyata suaminya merasa disayang ketika mereka duduk berdua, ngobrol tetang hari yang baru dilalui, masalah-masalah di kantor, atau sekedar gosip artis d tv. Hasilnya, ga nyambung!

Atau suami yang selalu ngasih surprise, hadiah-hadiah mahal. Sedangkan istrinya tidak butuh itu, yang dibutuhkan untuk merasa kalau dia disayang adalah pengakuan atau pujian secara verbal bahwa dia hari ini terlihat cantik, betapa enak masakan yang dia buat, dia sudah menjadi ibu dan istri yang baik untuk keluarganya. Lagi-lagi hasilnya, ga nyambung!

Mau repot untuk mengerti bahasa orang lain terlihat sepele, tapi punya dampak yang luar biasa ^^

Leave a comment